Kamis, 07 Januari 2016


Melawan kuasa gelap (santet, hipnotis, kerasukan jin/setan) secara Katolik 
 
 
Mungkin banyak dari umat katolik awam akan bingung jika menghadapi permasalahan dengan kuasa kegelapan entah itu berupa kerasukan jin/setan, kena santet dari saingan di kantor / usaha, atau bahkan hipnotis. Dari sini saya berusaha untuk sharing kepada saudara-saudaraku yang sedang mengalami hal yang serupa, kita sebagai pengikut Yesus Kristus kadang bingung saat berhadapan secara nyata bahwa kuasa kegelapan itu ada, dan kita baru percaya setelah mengalami hal itu sendiri.
Sedang untuk minta tolong ke romo atau frater kita kadang tidak bisa langsung saat itu juga, mungkin bisa jadi saat minta tolong ke gereja romo sedang ada misa lingkungan atau keluar kota. Dan di gereja katolik sendiri untuk proses exorcism itu sendiri tidak bisa sembarang romo untuk bisa memberikan pelayanan exorcism tersebut. Kadang disaat kita panik saat salah satu anggota keluarga kita terkena hal ini mungkin kita tanya ke tetangga, bisa jadi tetangga beragama lain dan selanjutnya bisa menolong dengan membawa ke paranormal agama yang berseberangan dengan kita.
Bukannya saya meremehkan agama lain bisa tuntas menolong, karena dari pengalaman saya justru hal itu dapat memperparah kondisi kita di masa yang akan datang.

 
Oke, kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya kenapa berobat ke paranormal beragama lain justru memperparah untuk jangka panjang.
Bermula di waktu masih sekolah dan saat itu saya berumur 17 tahun, dan kasus yang menimpa saya saat itu hanya gara-gara antara teman kantor ayah saya "meminjamkan" pembantunya karena keluarga saya sedang cari pembantu rumah tangga, dan kebetulan teman kantor ayah saya pembantu rumah tangganya ingin pulang dan tidak kerja lagi sebagai pembantu di rumahnya.
Akhirnya pembantu tersebut kita ambil dan bekerja di rumah, namun beberapa bulan kemudian ada kejadian aneh tiba-tiba anjing saya mati mendadak dan bahkan saya sendiri kemudian demam tinggi. Kemudian saat itu saya diantar ke dokter untuk periksa, dan akhirnya dokter menyarankan saya dirawat inap di rumah sakit karena wajah saya sudah pucat.
Kejadian anehnya di diri saya justru saat berada di rumah sakit ini, saat itu pada hari jumat malam sebelum tidur saya masih ingat tangan saya di infus di sebelah kiri dan akhirnya tidur kira-kira jam 9 malam, entah jam berapa kemudian menurut ibu saya yang sedang menemani di tempat tidur sebelah terdengar gelas pecah namun saat bangun tidak ada gelas yang pecah, tapi justru melihat saya meronta-ronta marah dan kesurupan, saat itu saya hanya ingat sekilas saya seperti penonton di dalam diri saya sendiri karena saya tidak tahu kenapa saya marah dan saya tidak bisa berkehendak meredam amarah saya atau mengontrol diri saya sendiri. Saya juga masih ingat saat itu para suster jaga mulai berdatangan dan saya mulai marah gak karuan dan mencabut infus saya sendiri dan darah dimana-mana namun tetap saya seperti penonton dan saya seperti kehilangan kesadaran dan tidak mampu menguasai diri saya sendiri.
Menurut cerita ibu saya, saya kesurupan hampir satu jam yang pada akhirnya saya kehabisan tenaga sampai lemas.
Dan di saat terbangun saya seperti orang amnesia, nama saya sendiri tidak tahu, dan kenapa saya ada tidur di rumah sakit, dan saat itu infus saya sudah berada di sebelah kanan tangan saya bahkan saya sendiri sempat tidak mengenal siapa orang tua saya.
Setelah beberapa hari saya akhirnya dibawa pulang oleh orang tua saya, dan sejak saat itu pelan-pelan kesadaran saya mulai kembali dan mulai ingat awal saya pergi ke rumah sakit.

Setelah sampai di rumah besoknya saya dibawa ke malang, ke rumah seseorang yang di dalam rumahnya terdapat belati dan berbagai golok dari nusantara. Awalnya saat dibawa ke tempat itu saya tidak diberitahu oleh orang tua saya, dan disaat mau di sembuhkan saya kira orang tersebut mau memijat saya, namun saya menjadi sadar disaat orang tersebut menempelkan mulutnya pada pinggang belakang saya dan mulutnya menghisap sesuatu. Saat itu saya mulai bertanya-tanya kira-kira orang itu ngapain, setelah saya menoleh ke belakang ternyata orang itu menghisap paku dari dalam tubuh saya dan saya jadi bingung. Setelah selesai saya baru diceritakan bahwa penyakit saya bukan penyakit biasa, dan merupakan penyakit buatan. Paku yang dikeluarkan adalah paku beton besar yang dililit benang tali pocong, dan seminggu kemudian saya disuruh kembali untuk mengeluarkan paku-paku yang lain. Jadi total di dalam tubuh saya terdapat 1 biji paku beton dan 13 biji paku kecil berkarat.

Sejak saat itu saya masih belum percaya kalo ternyata saya disantet, tapi setelah diberi petunjuk orang itu kalo ingin menemukan siapa orang yang berbuat hal tersebut disuruhnya paku itu dimasukkan ke dalam botol minuman keras, supaya nanti kelihatan siapa orang yang mabuk di kantor ayah saya. Dan setelah beberapa hari ketemulah orang yang mabuk di kantor, dan orang tersebut adalah teman ayah yang tadinya mereferensikan pembantu rumah tangganya itu.
Setelah di tanya ke paranormal kenapa alasan orang itu berbuat hal demikian, paranormal itu menyebut kalo istrinya orang kantor itu tidak ingin aib keluarganya di ceritakan ke keluarga kita.
Alasan yang terlalu klise menurut saya pada saat itu.


Tetapi semenjak saya di sembuhkan ternyata serangan tambah bertubi-tubi, beberapa hari kemudian yang kena santet adalah ibu saya, kakak sepupu saya, dan pembantu itu juga.
Dan semua diobati juga oleh paranormal yang sama juga, ibu saya keluar biji salak yang di dalamnya ada kutu kelapa atau orang jawa menyebutnya kwang-wong, kemudian kakak sepupu saya keluar silet, dan pembantu juga keluar paku 13 biji. Dari situlah saya baru percaya kalo ternyata benar teman kantor ayah itu biang keroknya. Dan lebih herannya lagi padahal teman ayah di kantor itu adalah seorang pendeta kristen, namun istrinya ini yang kelihatannya berasal dari non-kristen dan memang menurut paranormal itu istrinyalah yang dalang otak kejahatan ini.

Kemudian sejak saya diobati untuk diberi pagar perlindungan oleh paranormal itu, saya diminta oleh paranormal itu untuk ikut belajar bela diri tenaga dalam miliknya. Awalnya saya tertarik namun setelah melihat bela dirinya, ternyata menggunakan golok. Di situlah saya jadi mundur, tidak mau ikut bela diri yang ditawarkan paranormal tersebut. Setelah saya diberi pagar perlindungan itulah saya merasa ada sesuatu yang menempel di dalam diri saya, dan selalu membisikan suara-suara yang jahat, awalnya sih tidak saya tanggapi tetapi lama-kelamaan kok suara itu semakin membuat kepribadian saya jadi plin-plan dan penuh keragu-raguan.

Selama sepuluh tahun lebih suara itu selalu membisikkan hal-hal yang menyakitkan hati saya, contohnya saat sedang nyetir mobil saya dibisiki untuk membelokkan setir supaya menabrak truk yang berlawanan di depan saya, atau pada saat berada di mall-mall saat jalan-jalan bersama teman, di lantai atas, saya dibisiki agar mendekat ke pagar dan meloncat ke bawah.
Semua bisikan itu awalnya tidak mempan sampai suatu saat bisikan yang sangat menyakiti hati saya, yaitu saat berduaan dengan pacar saya, bisikan itu membisikan untuk membunuh pacar saya. Sejak saat itu saya merasa jadi seperti orang gila, dan lama kelamaan bisikan itu menggangu.

Dan sejak peristiwa itu kehidupan keluarga saya seperti diikat oleh kuasa kegelapan, di setiap kehidupan selalu berhadapan dengan kuasa gelap. Terbukti setelah beberapa tahun kemudian disaat orang tua membuka warung di bali, saat itu warung orang tua saya di serang oleh warung di seberang jalan karena tiap hari pemilik warung itu berjalan-jalan di depan warung ortu saya dan malamnya ibu saya mimpi yang aneh-aneh dan pagi harinya tiba-tiba banyak darah ayam di sekitar warung ortu saya. Dan kejadian lain lagi saat mau menjual rumah, rumah yang dijual tidak laku-laku selama hampir setahun tidak ada pembeli yang berminat. Akhirnya ibu saya juga dapat referensi dari teman kantor lagi seorang paranormal yang bisa membuat rumah cepat laku. Dan saat itu ibu saya tidak pikir panjang langsung mendatangi paranormal itu dan beberapa saat kemudian memang rumah itu laku, dan saat itu juga keluarga saya disuruh mandi air kembang oleh paranormal itu.

Dan juga ada peristiwa lagi yang menurut saya klimaks dari semua ini, saat itu saya sudah kuliah di salah satu universitas di surabaya, ibu saya ditawari ibu RT di lingkungan rumah saya yang baru itu untuk ikut senam tenaga dalam. Pada awalnya saya tidak ikut, tapi kemudian ibu saya memaksa saya untuk ikut karena alasannya buat berjaga-jaga dari santet dan untuk kesehatan. Saat itu saya iyakan saja, semula sih biasa-biasa saja sampai kemudian ketemu salah satu peserta yang mulai mendekat ke orang tua dan mengajak utk belajar tenaga dalam lebih jauh dan menawari cara pijat refleksi.
Memang pada awalnya saya berpikir itu cuma mendalami saja, namun tambah kesini kok orang itu mengajari cara merasakan kehadiran setan dan mengajak uji nyali di tempat-tempat yang sepi dan tak berpenghuni. Saya pikir saat itu mungkin karena imbas tontonan tv dunia lain yang lagi ngetrend saat itu, dan ibu saya seperti ketagihan karena bisa melihat setan.
Dan memang dugaan saya semakin curiga karena orang itu selanjutnya memberi kita bacaan yang gabungan antara huruf jawa dan arab. Dan katanya jika dibaca sebelum tidur dan melatih melihat diri kita yang lain bisa menambah kepekaan, yang saat itu orang itu menganggap bacaan itu adalah untuk melihat 3 saudara kita yang tidak kelihatan, saya lupa kalo gak salah "papat lima pancer" atau istilah lain disebut rogoh sukmo.
Di saat mau melakukan hal itu saya jadi teringat akan Yesus, saat sebelum melakukan itu saya berdoa supaya Tuhan Yesus melindungi keluargaku dari penyesatan.

Beberapa waktu kemudian ada saudara dari ibu di jawa tengah, memberi sebuah keris kepada ibu katanya sebagai pegangan. Awalnya ibu menolak namun setelah dipaksa akhirnya ibu mau menerimanya. Dari sini saya semakin merasa bahwa keluarga saya kok semakin tersesat, dan akhirnya benar pada suatu malam di saat saya sendirian di rumah, di lantai atas rumah saya terdengar barang jatuh. Dan saat itu saya kira ada maling masuk, kemudian saya keluar ke rumah kakak saya yang tinggal beberapa blok dari rumah ortu, dan bilang tentang hal itu. Setelah bersama kakak saya kembali utk melihat dan cek di lantai atas ternyata patung Bunda Maria jatuh dan anehnya jatuhnya itu seperti di sengaja, karena tidak mungkin jatuh sendiri karena patung tersebut besar dan berat dan diletakkan di penampang yang lebar tidak mungkin jatuh sendiri. Saya semakin yakin kalo ini ulah kuasa gelap yang berasal dari keris dan bacaan tadi.

Tetapi sampai saat itu saya masih belum sadar akan keimanan saya, sampai di saat saya memutuskan bekerja di jakarta dan saya tinggal di tempat saudara saya. Sejak ikut saudara saya ini saya kok merasakan perbedaan, justru di tempat saudara ini saya ditunjukkan apa itu kerohanian katolik.
Bermula sejak saya dibawa ke tempat doa di dekat pelabuhan priok, saat itu saya diberi petunjuk oleh pendoa bahwa roh saya melayang-layang dan pikiran sering ling-lung. Dan dari petunjuk itu saya baru pertama kali merasakan kebenaran, dan memang benar di dalam jiwa saya seperti tidak pernah tenang dan selalu merasa khawatir. Sampai suatu saat saya disuruh pengakuan dosa di gereja sebelum melanjutkan utk melepaskan ikatan kuasa gelap yang sedang mengikat saya.

Dan memang pada saat setelah pengusiran kuasa gelap saya seperti plong dan mengembalikan rasa percaya diri saya. Saat itu seperti merupakan hari paling bahagia seumur hidup saya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena sejak saat itu kantor mulai banyak kerjaan dan selalu menuntut lembur yang sampai bermalam di kantor. Selama beberapa tahun saya tidak menyadari kalo sebenarnya dari pekerjaan yang banyak ini harus diimbangi dengan doa dan pergi ke gereja.
Sampai suatu saat saya dihadapkan pada kondisi kantor yang penuh dengan persaingan dan semua orang kantor saling menjegal dan main politik kantor yang kotor.
Sampai saat itu saya justru terlarut dalam pekerjaan kantor yang tidak mengenal waktu, hampir tiap hari lembur sampai malam bahkan tidak tidur ataupun makan tidak teratur.
Bahkan saya sempat melupakan pergi ke gereja selama 2 bulan, saat itu benar-benar saat yang berat bagi hidup saya. Dan akhirnya pada suatu saat di jam 3 pagi saya tiba-tiba sakit demam tinggi, dan kemudian pagi harinya teman-teman satu kost mengantar saya ke rumah sakit.

Saat sakit itu saya selalu mimpi yang aneh, mimpinya kedua tangan saya diborgol oleh kuntilanak. Dan di dada sebelah kanan ini ada benjolan besar sebesar 15 cm setelah di rontgen. Padahal malam harinya benjolan itu saya tidak pernah merasakan sakit kok tiba-tiba paginya bisa langsung nongol.

Dari sinilah saya berusaha berobat ke alternative karena saya tidak sanggup membayar biaya operasi tumor yang saat itu berkisar antara 45 - 50 juta, belum biaya kamar dan obat.
Sampai beberapa tahun saya merasa tidak ada harapan, sampai di suatu saat saya diajak oleh saudara saya ke cikanyere penyembuhan romo Yohannes Indrakusuma. Di situ saya merasa ingat bahwa pekerjaan saya telah membawa saya melupakan beribadah kepada Tuhan.
Sampai suatu saat saya memutuskan untuk ikut retreat awal yang diadakan di cikanyere, di retreat ini saya menerima Roh Kudus dan saat itu saya merasakan ada sesuatu yang hangat di dalam hati saya dan merasakan hati saya berdebar-debar.

Sampai beberapa hari saya merasa damai dan penyakit tumor di dada ini serasa hilang lenyap, namun entah kenapa seminggu kemudian di malam hari saya seperti di tindih sesuatu yang berat dan berusaha masuk ke dalam diri saya, di dalam otak ini seperti ada 2 kubu yang saling bertarung dan rasanya saat itu sakit sekali soalnya otak saya seperti sedang ditusuk-tusuk dan otot-otot leher ditarik-tarik dan saya jadi ingat ayat ini Markus 12:4 "Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan". Mungkin inilah yang dimaksud sebagai pedang di ayat Lukas 2:35 "dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang" karena mereka berusaha mencuri dengar semua pikiran dan kata hati kita dengan mengirim "utusan" jahat mereka untuk menindas dan mempermalukan kita sekaligus mencobai kita untuk melihat apa yang membuat Tuhan memilih kita. Mungkin mereka mengira itu kok katanya punya Roh Kudus tapi kok masih bisa dikuasai setan, bagi mereka hal itu adalah sesuatu yang salah dan dianggap bukan Tuhan namun bagi iman kita hal itu adalah cara Tuhan menghakimi kita apakah neraca timbang antara hitam dan putih itu bisa seimbang jika diukurkan ke diri kita ? Mungkin bagi orang yang fisiknya sehat hal itu tidak terlalu berat, namun jika hal itu diukur dari seseorang yang menderita penyakit keras maka hal itu sangat terlalu berat. Di iman katolik kita sebagai pengikut Yesus diharapkan bisa menginjak ular seperti Bunda Maria yang neraca timbangannya adalah putih saat ditimbang di neraca. Namun bagi saya yang sedang menderita tumor, disaat pencobaan itu saya berusaha untuk berdoa namun doa dalam hati ini kacau balau, kata hati seperti dibelokkan dan semua doa seolah di selipkan kata hujat kepada Allah Tritunggal Yang Maha Kudus. Disini saya merasa bisikan yang dulu pernah saya dengar, kembali lagi seperti tambah keras bergema di pikiran dan bisikan itu berusaha untuk menghilangkan suara hati saya, dan yang membuat tambah sakit adalah penyakit tumor di dada sebelah kanan ini kembali lagi dan semakin menekan jantung saya yang membuat kaku seluruh pikiran dan tubuh saya, dimana setiap hari saya seperti sedang mengangkat beban berat di tubuh ini. Setelah saya rasakan rasa sakit tumor di dada ini kok rasa nyerinya persis di tempat bekas santet yang berisi paku itu dikeluarkan. Saya mulai merasa kalau ada iblis yang menyerang saya, dan saya berusaha bertahan untuk berdoa sampai pagi hari. Setelah jam 5 pagi saya memutuskan untuk pergi ke gereja mengikuti misa harian. Saat berangkat ke gereja ini seluruh badan saya merasa dingin dan saya kesulitan bernafas, namun setelah sampai di gereja dan menerima hosti seolah-olah semua keringat dingin dan kesesakan itu di netralisir dari hosti yang saya terima.

Dari sini saya masih belum mengerti bagaimana menjaga iman agar terus berjaga-jaga tiap waktu, sampai suatu saat saya ketemu seseorang di retreat yang menyarankan utk ikut persekutuan doa KTM di lingkungan saya. Dari sini saya baru mendapat pengajaran bahwa untuk menjaga iman itu adalah dengan membaca injil harian, sharing iman dan doa tiap saat. Karena iblis dan para kroninya bisa menyerang kita setiap waktu dan saya baru sadar kalo kuasa kegelapan di masa lalu itu tetap mengincar kita, itu sama saja mereka menaruh "kuda trojan" di dalam tubuh kita supaya pada waktu kita bertobat dan menerima Roh Kudus semua "kuda trojan" yang berisi roh-roh jahat itu akan keluar semua yang mengakibatkan penganiayaan terhadap diri kita. Dan hal ini sesuai dengan ayat Matius 13:24-30 tentang Perumpamaan lalang diantara gandum, disini kita adalah pribadi yang terkena kuasa gelap yaitu orang yang tertidur itu dan kita telah ditanam "kuda trojan" dalam tubuh kita oleh musuh kita yaitu semua yang membenci ajaran Yesus.
 
Setelah membaca ayat Matius 12:43 - 45 tentang kembalinya roh jahat yang diusir akan mengajak 7 roh lain yang lebih jahat ke dalam diri kita kalo kita tidak berjaga-jaga dalam doa, dan bentuknya bisa melalui perbuatan orang lain kepada kita. Intinya usahakanlah doa batin tiap waktu seperti doa Yesus dengan ritme nafas kita tiap detik, karena lengah sedetik kuasa gelap itu akan masuk menyerang syaraf otak kita dan akhirnya kita jatuh di dalam perkataan hujat di dalam pikiran. Dan disaat setiap kita melakukan yang baik, bisikan si jahat itu berusaha merusak mood hati kita dengan mengucapkan kata yang jahat dengan menutupi niat baik itu dengan niat jahat, disini kita berjuang terhadap hukum taurat dan dosa seperti di ayat Roma 7:13 - 25. Harap diingat disini pikiran kita mengikuti arus kuasa gelap itu untuk berpikiran dosa sedikit sudah dianggap najis. Jadi yang utama adalah jikalau kuasa gelap itu sudah memasuki alam bawah sadar kita, kita harus lebih banyak meditasi dan awasi segala polah tingkah kuasa gelap itu di dalam akal budi kita.


Dari bacaan injil tiap hari ini kita semakin dibuka kebenaran akan iman katolik kita, bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai kita setiap waktu. Dan kita semakin menyadari betapa hebatnya pengorbanan Tuhan Yesus untuk kita, karena jika dinilai menurut ukuran manusia tidak ada satu manusiapun bisa bersih 100% tidak melakukan dosa disaat tubuh dan jiwa kita di aniaya. Saat ini kita lukiskan mana ada manusia di dunia ini yang ditikam dari luar dan dari dalam bisa 100% tidak berbuat dosa, ditikam dari dalam adalah jiwa kita diperkosa oleh iblis, dan dari luar tubuh kita menderita dan diolok-olok. Menurut ukuran manusia biasa kita diolok-olok saja pikiran kita segera merespon cepat marah dan ingin segera membalas, dan mungkin berkata-kata hujat di dalam hati.
Disini semakin jelas bahwa di dunia ini perjuangan kita sebagai murid Yesus tidak 100% terjamin keselamatan jika diukur menurut usaha kita sendiri, karena itulah Allah mengutus Yesus untuk menebus kita karena keselamatan itu sendiri hanyalah pemberian semata dari Allah, tugas kita hanya satu "Bersyukurlah dan matikanlah semua dosa dalam diri kita ini sampai kita menjadi putih bersih kembali" atau menurut ayat Yesaya 1:18 "Marilah, baiklah kita berperkara-firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba", selama masih berziarah di dunia ini kita masih harus berjuang melawan kuasa gelap entah itu dari manusia atau dari iblis dan usahakanlah agar diri kita tidak hanyut oleh arus dunia ini, karena dunia ini berusaha merubah sifat kita sesuai kelakuan dunia ini, disaat cobaan itu berlangsung usahakanlah melawan amarah karena amarah itu akan menjadi senjata pamungkas iblis dan kroninya untuk membuat kita jadi najis dengan menghujamkan dorongan kepada kehendak kita agar mengeluarkan suara batin untuk menghujat Tritunggal Yang Mahakudus. Jadi usahakanlah untuk hidup kudus sejak dari kecil, bentuklah keluarga yang taat juga ajarkanlah kepada anak-anak kita karena kuasa gelap selalu mengawasi keluarga-keluarga kristiani dan akan menelan jiwa-jiwa yang dapat ditelannya karena motivasi para penjahat rohani itu adalah seperti di ayat Markus 12:7 "Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini akan menjadi milik kita". Mereka mengincar tahta harta duniawi dan ketenaran untuk diri mereka sendiri bukan untuk memuliakan Yesus karena Yesus dianggap sebagai manusia biasa dan bukan Allah.

Dan satu lagi catatan jika anda sedang mengalami hal ini usahakan lebih waspada terhadap tipuan berhala melalui uang dan harta benda, karena disini kita sedang berusaha untuk mengandalkan Tuhan saja dan jika kita punya keinginan untuk membeli barang mewah entah itu mobil, rumah, atau bahkan handphone sekalipun jangan dituruti karena seperti keadaan Ayub di injil semua kuasa kegelapan ini akan menawarkan solusi dari hal duniawi dan akan membujuk kita untuk mengandalkan semua harta benda yang ada di dunia, dan jika kita salah langkah maka itu akan dianggap kita lebih memilih Mamon daripada Allah; ingatlah akan nas ini Lukas 16:13 "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon". Dan juga berhati-hatilah terhadap setiap orang yang baru anda kenal karena dari pengalaman saya saat ini adalah sama seperti saat penghakiman di jaman Musa dimana Tuhan mengirimkan ular kepada umatNya untuk memagut orang-orang yang masih mengejar karir dan keduniawian, karena dari bacaan injil itu memang pada jaman dahulu adalah peristiwa nyata namun setelah mengalami sendiri ternyata semua itu dilakukan oleh Allah untuk mewakili peristiwa rohani di saat ini. Jadi kemungkinan di tiap generasi atau suatu abad tertentu dimana manusianya sudah berbuat berdosa semua disitu Allah datang untuk mengadakan penghakiman dan berhubung manusia tidak mampu melawan iblis jadinya Yesus datang sebagai benteng pertahanan untuk melawan iblis dan peristiwa perjanjian lama tetap dijalankan Allah kepada manusia di tiap zaman namun dengan jaminan keselamatan perjanjian baru, itulah kenapa Yesus menyebut bahwa Ia menggenapi perjanjian lama. Dan hampir di setiap peristiwa di perjanjian lama kejadian yang dialami oleh manusia adalah perseteruan, penindasan, perzinahan dan sihir / tenung. Intinya semua kuasa gelap itu adalah ilmu-ilmu teluh/tenung dan ilmu kebatinan dari zaman sebelum Nuh sampai dengan bangsa Mesir kuno itu tetap ada turun temurun sampai dengan saat ini, yang medianya memakai dewa pagan / dewa api yang mempersembahkan manusia berdosa sebagai korban kedalam api atau saat ini istilah lain dari golongan ini adalah illuminati. Jika di perhatikan semenjak komputer dan internet ditemukan sosialisasi dosa-dosa yang disebut-sebut di kitab perjanjian lama disajikan semua di dalam internet termasuk dosa seksual yang berlebihan atau penyimpangan seksual, dan semua kesadisan pembunuhan baik itu di dalam game atau foto. Dan saat inipun semua akses ke konten-konten tersebut dapat dengan mudah dibuka dan ditonton oleh anak SD, sekalipun hanya dengan membuka google atau youtube saja.

Oke kembali ke topik asal untuk pengobatan fisik disaat kita terkena santet mungkin sebelum mendapat pertolongan dari romo eksorsis anda dapat melakukan perawatan untuk mengurangi penderitaan karena ditawan oleh kuasa gelap itu, dan coba sediakanlah selalu air garam yang sudah didoakan dengan menumpangkan tangan keatas air dan dipakai mandi dan diminum tiap hari, anda dapat memakai doa kuasa atau dapat memakai doa bapa kami ditambah mohon berkat terhadap air garam untuk melarutkan kuasa gelap.

Kita sebagai manusia yang hidup di tanah yang berbatu-batu dan semak duri saat ini harus tanggap akan panggilan Tuhan ini, dimana negara ini adalah kumpulan para manusia berkepala batu dan dihimpit oleh perekonomian yang semakin kacau sehingga hal itu menghimpit pertumbuhan iman kita seperti semak duri, saat ini semua orang yang meminta keadilan seakan justru mendapat hukuman dari sesamanya yang merubah kebenaran jadi kegelapan dan kegelapan jadi kebenaran seperti yang dinyatakan di ayat Amos 5:7 - 13, hanya karena yang meminta keadilan itu membuktikan petinggi-petinggi negara ini berbuat dosa kelaliman dan kekejaman terhadap rakyat miskin, ditambah lagi manusia saat ini lebih mudah untuk saling membinasakan dengan cara yang sadis dengan memakai kuasa santet, hipnotis (seperti yang dilakukan para teroris ISIS yang merupakan aliran hassasins untuk menghipnotis para korbannya agar menjauhi keselamatan yang dari Tuhan), dan memakai media jin/setan untuk menguasai sesamanya yang tidak sealiran dengan mereka. Itulah kenapa saat ini adalah waktu yang jahat atau disebut juga sebagai angkatan yang jahat dimana semua manusia sudah berbuat jahat, dikarenakan manusia lebih mencintai uang, kekayaan akan harta-benda & teknologi modern. semua hal itu merupakan berhala bagiNya. Inilah yang menyebabkan semua manusia saling bertengkar, saling membunuh, dan saling membinasakan hanya untuk berebut harta, jabatan, dan kuasa yang menawarkan semua kenikmatan duniawi; itulah yang menyebabkan semua manusia telah berubah menjadi hewan buas dihadapanNya. Ingatlah Indonesia!!! negara ini pernah diperingatkan oleh Tuhan Yesus melalui kejadian tsunami aceh karena kalangan mayoritas saat itu mencegah kalangan minoritas untuk beribadah di gerejanya sendiri seperti kesaksian umat berikut ini. Jika peristiwa seperti itu aja bencananya sudah sedahsyat itu apa jadinya kejadian saat ini, sebaiknya semua imam dari masing-masing agama introspeksi diri sendiri masing-masing, karena tanggung jawab paling besar di saat pertanggung jawaban nanti adalah bagaimana para imam mengajarkan ajaran tentang Allah itu sendiri, Tujuan manusia beragama adalah untuk hidup damai dengan Allah dan dengan yang berlainan agama bukannya membenci pemeluk agama lain yang tidak sealiran, jika perilaku umatnya tidak sesuai dengan ajaran damai yang diajarkan agamanya berarti ada yang tidak beres dengan para imam yang mengajarkan. Berbahagialah mereka orang miskin, para pendosa, dan para awam yang hanya tahu tentang hidup sewajarnya namun percaya.
 
 

1 komentar:

Lera Lama Dike mengatakan...

Puji Tuhan Haleluya